Saturday, January 2, 2016

Film: "Nausicaa of the Valley of the Wind" (1984)





Judul: Nausicaa of the Valley of the Wind
Ditulis dan disutradarai oleh: Hayao Miyazaki
Tahun produksi: 1984

Pantes aja kalau Nausicaa of the Valley of the Wind telah direkomendasikan oleh WWF.

Nausicaa merupakan anak perempuan pemimpin Valley of The Wind, salah satu daerah yang bertahan dari kondisi bumi yang makin beracun dan tidak aman bagi makhluk hidup, kecuali jenis serangga dan kawanan jamur/lumut.

Hutan telah dikuasai oleh serangga dan jamur karena mereka marah terhadap manusia yang terus menerus merusak bumi. Ohmu sebagai serangga yang paling kuat menjadi lini depan yang sangat mematikan bagi manusia-manusia yang berusaha mengganggu pertahanan serangga di dalam hutan. Serangga dan jamur membentuk pertahanan dengan mengeluarkan racun sehingga manusia tidak akan mudah memasuki hutan.

Nausicaa berbeda dengan manusia yang lain, yang memusuhi kawanan serangga. Manusia merasa serangga telah mengambil alih kuasa bumi. Namun, Nausicaa selalu menghargai dan memperlakukan serangga layaknya makhluk hidup yang sudah semestinya harus dikasihi.

Hingga tiba saatnya monster ciptaan musuh telah lahir. Monster itu diperintah untuk menyerang kawanan serangga, terutama menyerang Ohmu. Anak-anak Ohmu ditembak oleh tentara musuh. Ohmu marah, bola matanya berubah merah. Ratusan bahkan mungkin ribuan Ohmu menyerang penduduk. Serbuan Ohmu di anime ini mengingatkan dengan scene penyerangan kawanan roh babi hutan di Mononoke. 

Tetapi karena Ohmu bisa membaca jiwa Nausicaa yang ingin semua makhluk hidup berdampingan dengan damai dan tidak menyakiti satu sama lain, Ohmu akhirnya menurunkan amarahnya. Ohmu kembali ke hutan dengan damai. Penduduk bahagia dan takjub dengan perjuangan Nausicaa yang sampai titik terakhir tidak menggunakan kekerasan untuk menghalau Ohmu.

Film ini khas banget anime Studio Ghibli: menonjolkan karakter utama perempuan yang kuat, tidak memerlukan pahlawan/pangeran ganteng untuk menyelamatkan tokoh utama, ada benda-benda terbang, banyak menunjukkan gulungan awan, tokoh antagonis yang memiliki sisi baik dan dedikasi Ghibli untuk promote kesetaraan gender dan menyelamatkan alam.

Tapi kali ini saya ngga melihat gulungan awan-awan khas Miyazaki-sama yang realis dan romantis (halah hehe), padahal Miyazaki-sama menyutradarai anime ini. Mungkin pertimbangan bumi waktu itu lagi rusak kali ya, sehingga awan dijadikan representasi betapa buruknya keadaan bumi. ‪#‎cmiiw‬

Must watch! 


pictures from: 
http://www.mangauk.com
http://geekynerfherder.blogspot.co.id/2012/08/movie-poster-art-nausicaa-of-valley-of.html


Friday, January 1, 2016

Serial Televisi: "Gangaa" (2015)



Judul Serial: Gangaa

Tahun: 2015

Negara: India

Ditayangkan oleh: SCTV
Jadwal tayang: Senin - Jumat pukul 12.30 WIB

Beberapa temen ngetawain karena saya mulai ngikutin sinetron India "Gangaa" di SCTV hehehe... XD~

Diceritakan mengenai seorang anak perempuan bernama Gangaa dari kasta Sudra yang harus mengikuti adat istiadat untuk dinikahkan pada usia 5 tahun. Kemudian orang tua dan suami Gangaa meninggal, sehingga dia harus menerima triple status minoritas yaitu kasta rendah, yatim piatu dan janda kecil.

Mendapatkan status sebagai janda di India sangat sulit, mereka akan dikucilkan oleh masyarakat. Ada kepercayaan warga setempat bahwa apabila di pagi hari mereka melihat janda maka kehidupan mereka akan sial selamanya. Janda diwajibkan memakai kain sari putih dan dilarang memakai perhiasan supaya dapat dibedakan dengan perempuan yang belum menikah dan dengan perempuan yang masih bersuami.

Janda dari kasta Sudra akan jauh lebih menderita karena tidak hanya dikucilkan oleh masyarakat tetapi mereka juga tidak boleh menikah lagi, tidak dapat melanjutkan sekolah dan apabila meninggal tidak dikebumikan dengan layak.

Dari ketidakadilan yang dialaminya, Gangaa berusaha untuk lepas dari adat yang menyengsarakan kaum perempuan seperti dirinya. Gangaa memang bukan tokoh nyata tapi serial ini menceritakan betapa buruknya adat istiadat yang tidak berlaku adil kepada perempuan dan anak-anak. Dari suatu sumber yang saya baca, ada istiadat ini masih dirasakan beberapa kasta di India.

Saya ngga tahu endingnya seperti apa, moga-moga tetep edukatif seperti beberapa episode yang sudah ditayangkan.

Layak tonton lah sinetron India ini ;)

 

blogger templates | Make Money Online