Voila! Ini dia film aneh nan keren dari Perancis. Film yang disutradari oleh Christophe Honoré.
Memang ini termasuk film cinta-cintaan tapi bukan sekedar roman picisan. Saya dapet film ini sebenarnya waktu itu iseng-iseng hunting di lapakan, terus melihat ada sebaris kalimat berbahasa Perancis lantas saya pun baca sedikit ulasan di belakang cover dvd itu. Hmmm...pusing juga jalan ceritanya (justru ini yang bikin penasaran!!!). Tapi yang bikin tertarik karena ada logo Cannes Festival nge-cap di cover depan. Jaminan nggak jaminan juga jebolan Cannes, tapi toh nggak haram juga buat beli karena saya masih mempercayai Cannes Fest. Well finally I bought it. Hehehe...
Ternyata film ini romantis juga, lucu juga, dan ternyata memang keren ceritanya, sinematografinya, design costume-nya, maupun score-score musiknya. Saya adalah pembenci film cinta-cintaan kelas kacang goreng. Ini beda, ini cerita cinta yang nggak biasa, dimana film ini ngasi tahu ke kita bahwa cinta itu UNIVERSAL. Cinta nggak sebatas hanya saling mengasihi antara pasangan laki-laki dan perempuan, atau sesama jenis, tapi cinta bisa mengenai siapa saja tanpa pandang bulu (baca: kelamin dan gender). Diceritakan film ini ada seorang tokoh bernama Ismael yang diperankan oleh Louis Garrel yang menjalani living together dengan kekasihnya yang bernama Julie yang diperankan oleh Ludivine Sagnier. Karena kehidupan mereka nggak cukup harmonis maka mereka sepakat untuk melakukan threesome dengan seorang perempuan teman kerja Ismael bernama Alice yang diperankan oleh Clotilde Hesme. Di sini Alice berperan ganda, menjadi partner Julie dan juga Ismael. Oleh karena itu Alice tidurnya di tengah hehe...
Julie - Alice - Ismael
Tapi ternyata hubungan percintaan menjadi semakin kompleks. Mereka bertiga saling mencintai. Julie-Ismael, Ismael-Julie, Julie-Alice, Alice-Julie, Ismael-Alice, Alice-Ismael. Nah bingungkan? Memang, kalau dipikir pakai "otak" memang memusingkan, cuma kalau disadari sama sekali nggak ada yang aneh diantara mereka. Cinta? Apa sih cinta? Bukankah itu hal yang sangat suci dan sensitif yang tidak bisa kita karang-karang, kita rupa-rupa, atau kita kreasikan. Cinta terbentuk dengan sendirinya dan sangat naluriah. Nggak ada hal yang membakukan cinta kan?
Orang tua Julie curiga mengapa hubungan Julie dan Ismael nggak harmonis seperti dulu, orang tua Julie pun bertanya kepada Julie. Tapi Julie menolak untuk menceritakannya karena menurutnya hal ini sangat personal. Kemudian ibu Julie (Brigitte Roüan) sama sekali nggak mempermasalahkan hal itu lagi dan menghormati pernyataan Julie dengan tidak mengganggu kehidupan pribadi Julie (Lesson #2: apakah ada di Indonesia seorang orang tua yang menghormati tiap keputusan anaknya dan tidak ikut campur dalam kehidupan pribadi anaknya? Sebut saja sangat langka dan memang nggak ada :p hehehe).
Lanjut cerita Julie dan Ismael kembali rujuk dan tetap ada Alice diantara mereka. Kemudian selang beberapa waktu Julie dan Ismael berbaikan, tiba-tiba Julie ditemukan tergeletak di depan sebuah cafe dan sudah tidak bernyawa lagi. Hal ini membuat Ismael depresi berat. Kehadiran Alice tidak membawa efek apa-apa. Akhirnya Alice pun pergi.
saat polisi melakukan evakuasi mayat Julie di depan sebuah cafe
Sepeninggal Julie, Ismael menjadi kacau balau dan muram. Kehidupannya berantakan. Sepeninggal Julie pula, Ismael sering diikuti laki-laki misterius. Kemana Ismael pergi pasti ada laki-laki itu mengikuti. Ismael curiga, siapa laki-laki muda itu yang selalu mengikutinya. Lama-lama Ismael gerah dan jengkel. Ditanyailah anak muda itu dan ternyata anak muda itu bernama Erwan (Gregoire Leprince-Ringuet) dan jatuh cinta pada Ismael. Ismael kontan kaget dan risih pada anak muda itu. Oia, Erwan ini ternyata adalah adik mantan pacarnya Alice (yeahh...tambah membingungkan :p).
Suatu hari Erwan datang ke apartemen Ismael. Dan sejak itu, Ismael pun tak kuasa menolak cinta yang ditawarkan Erwan karena Erwan gigih sekali untuk menunjukkan pada Ismael bahwa ia sangat mencintainya.
Film ini mampu meramu adegan percintaan sesama jenis dengan sangat romantis dan bikin kita melting. Bahkan diantara adegan itu sesekali kita pasti mengembangkan senyum. Erwan dan Ismael benar-benar serasi di film ini. Akting mereka sering bikin geli dan membuat hati dag dig dug. Hehehe...
Yang saya suka dari film ini adalah sepanjang cerita diiringi adegan musikal yang catchy. Lagu-lagu pop ringan khas Perancis yang dinyanyikan dengan wajar sehingga enak didengar.
Film ini memiliki cerita yang kelihatan simple tapi sebenarnya complicated.
Di awal dan pertengahan kita akan dibawa untuk terus bertanya-tanya, tapi begitu sampai menuju akhir cerita, kita akan mengembangkan sebuah senyuman untuk film ini. Cerdassss...hehe...
No comments:
Post a Comment