Aku putuskan untuk berangkat hari
ini.
Tubuhku, tatanan sosial, orang
tua. Tiga hal yang aku sungguh pertimbangkan dengan sengit. Di dalam kepala bisa
saja bicara tentang kebebasan tapi realita bisa saja tidak,
seringnya tidak. Aku ingin membuat luka, aku ingin mengabadikan luka. Menyulapnya
menjadi keindahan.
Aku pandangi bopeng kecil di tangan
kiriku. Yang sebenarnya masih meninggalkan ingatan yang selalu melintas cukup repetitif
dan tajam.
Sebuah kejadian bisa jadi lumrah meninggalkan
bekas luka di tubuhku dan tak ada yang mengusiknya selain diriku sendiri. Sedangkan
luka yang ingin aku buat, pada tubuhku sendiri, diusik sekian banyak nilai.
Aku putuskan berangkat hari ini. Menggambarkan
lukaku di dekat bopeng ini. Wajah kecil sayu. Adikku.
Jakarta, 29 Juli 2017