Monday, July 19, 2010

RADIO


Don't you know it's alright to be alone
You can make it on your own, yeah
Don't you know it's alright to be alone
You can make it on your own



Ya, betul banget. Ini lagu dari Ash yang berjudul Candy. Lagu ini dulu trendi sekali waktu saya masih SMP kelas 3. Tiap pulang sekolah saya selalu request lagu ini di radio . Lagu ini jadi semacam anthem buat saya dan teman-temen waktu itu. Kalau saya nggak sempet, pasti teman saya yang lain yang kemudian bergantian request dan menitipkan salam lewat radio itu. Hehe...bener-bener jaman klasik banget.

Radio adalah bagian hidup anak muda.

Tapi hal itu saya rasa berubah kira-kira setelah tahun 2005. Radio tidak lagi menjadi media yang mewakili seluruh bagian dari anak muda, hanya mewakili bagi mereka yang mentereng saja. Dalam artian, begini... kita mulai saja dari para pekerja di balik mikropon. Awal-awal radio berdiri mereka pasti punya penyiar yang bagus, yang bener-bener bagus. Mereka nggak hanya menyajikan musik dan membaca teks dari script. Pembicaraan mereka membawa pendengarnya ke ranah yang belum pernah dipijak pendengar.

Mereka mampu menjadikan musik tidak hanya sekedar sebagai sebuah produksi yang penyanyinya bernama ini, berjudul ini, dan beraliran ini. Tapi musik adalah sebuah sejarah dan patut kita letakkan sebagai ilmu pengetahuan yaitu budaya pop :p. Menjadikan musik sebagai hal yang ber-attitude. Apa yang mereka sampaikan kata per kata melalui transmitter adalah apa yang ingin kita dengar. Adalah apa yang kita tunggu. Dan apa yang ingin kita sumpalkan di sela-sela otak kita yang telah mengkerut disumbang banyak data.

Tapi tidak untuk era-era sekarang ini. Saya tidak sebut semua tapi sebagian besar radio-radio yang targetnya untuk anak muda. Ini salah yang punya radio, tim rekrutmennya, atau kesalahan kita bersama? Saya yang dulu pendengar setia radio, sekarang beralih bosan. Kenapa? Apa yang saya dapatkan dahulu tidak saya dapatkan lagi saat ini. Suatu kesalahan terbesar apabila radio tak memberikan apapun bagi pendengar. 

Coba kamu tengok film "The Boat That Rocked", mungkin gambaran ideal penyiar radio menurut saya kurang lebihnya seperti itu :p

Tanpa punya rasa cinta terhadap musik, apa benar mereka bisa?
Tanpa punya passion terhadap budaya, apa benar bisa?
Tanpa punya pengetahuan untuk ditularkan, apa juga bisa?
Tanpa punya referensi yang lebar, apa benar bisa?

Coba sekarang dengarkan saja radio anak muda di kota ini, kamu tidak akan menemukan apa-apa selain banyolan garing, curhat colongan, obrolan membosankan, dan playlist yang bisa kita jumpai di tangga-tangga musik mainstream. Dan pun jika kalian menemukan topik pembicaraan yang pintar dan sehat dengan diikuti komentar-komentar penyiar yang cerdas serta diiringi lagu-lagu yang membuat kamu penasaran, maka berbahagialah.... Bisa jadi itu stasiun radio langka dan kamu patut mendengarkannya. Serta menyelamatkannya.



SAVE THE RADIO, PLEASE 







No comments:

Post a Comment

 

blogger templates | Make Money Online